Rumor IPO Besar di 2025, Calon IPO Multibagger? Buy or Bye?

Saham IPO (Initial Public Offering) adalah saham perusahaan yang pertama kali ditawarkan kepada publik melalui pasar modal. Dalam proses ini, perusahaan yang sebelumnya merupakan perusahaan swasta, memutuskan untuk menjual sahamnya kepada masyarakat umum. Tujuan dari IPO biasanya untuk mengumpulkan dana yang dapat digunakan untuk ekspansi bisnis, membayar utang, atau tujuan lainnya.

Rumor IPO Besar di 2025, Calon IPO Multibagger?

Setelah IPO, saham perusahaan tersebut bisa diperdagangkan di bursa saham, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai investor, membeli saham IPO memberikan kesempatan untuk menjadi pemegang saham di perusahaan yang baru go public. Namun, karena perusahaan tersebut baru terdaftar di pasar saham, ada risiko yang lebih tinggi terkait fluktuasi harga saham setelah IPO.

10 Perusahaan Yang Diberitakan Akan IPO Pada Tahun 2025

Berikut ini kami sajikan beberapa rumor perusahaan yang akan IPO pada tahun 2025:

1. PT Griya Idola

PT Griya Idola merupakan anak usaha dari Barito Pacific Tbk ($BRPT) yang memiliki fokus utama pada sektor pengembangan properti di Indonesia.

Saat ini, perusahaan mengelola empat portofolio aset mencakup berbagai segmen, yaitu residensial untuk hunian, industrial untuk kebutuhan industri, perkantoran untuk kebutuhan bisnis, serta hospitality yang meliputi layanan akomodasi dan pariwisata.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

2. PT Pertamina Hulu Energi

PT Pertamina Hulu Energi adalah salah satu anak perusahaan milik Pertamina yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak serta gas bumi (hulu migasi).

Hingga kuartal pertama tahun 2024, perusahaan ini berhasil mencatatkan angka produksi sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

3. PT Vidio Dot Com

Anak usaha SCMA yang terafiliasi dengan grup Emtek, merupakan platform layanan over the top (OTT) lokal yang diluncurkan pada 15 Oktober 2014 dan kini menjadi salah satu pemain OTT terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar 24%.

Kontribusi Vidio terhadap pendapatan SCMA cukup besar, dimana pendapatan SCMA mencapai Rp1,8 triliun hingga kuartal III/2024, tumbuh 3,2% yoy. Pendapatan digital Vidio sendiri melonjak signifikan hingga 83,6% secara tahunan.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

4. PT Summarecon Investment Property

PT Summarecon Investment Property adalah anak usaha dari Summarecon Agung Tbk ($SMRA) yang fokus pada kegiatan investasi properti.

Pada pertengahan tahun 2024, Summarecon Agung mengambil langkah strategis dengan menjual Summarecon Mal Kelapa Gading kepada SIP.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

5. PT Chandra Daya Investasi

PT Chandra Daya Investasi merupakan anak perusahaan dari $TPIA yang memiliki fokus utama pada pengembangan investasi di sektor infrakstruktur energi terbarukan.

Salah satu pencapaian utama perusahaan ini adalah pengelolaan pembangkit listrik siklus gabungan yang memanfaatkan teknologi turbis gas.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

6. PT Super Bank Indonesia

PT Super Bank Indonesia (Superbank), bank digital yang didukung oleh Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dirumorkan akan melangsungkan IPO pada 2025. Superbank menargetkan dana IPO sekitar USD200-USD300 juta (Rp3,2-Rp4,8 triliun), dengan perkiraan valuasi perusahaan mencapai USD1,5-USD2 miliar, dan akan melepas 13-15% sahamnya ke publik.

Superbank merupakan transformasi dari Bank Fama International, sebuah bank asal Bandung yang didirikan pada 1993, setelah diakuisisi dan direbranding. Selain Grab dan EMTK, pemegang saham lainnya adalah Singtel dan KakaoBank.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

7. PT Bank BCA Digital

PT Bank BCA Digital merupakan anak usaha Bank BCA hasil transformasi dari Bank Royal Indonesia, yang diakusisi pada 2019. Pada 2021, BCA Digital meluncurkan aplikasi bank digital Blu yang kini menjadi bagian penting dari ekosistem digital bank tersebut.

Dalam paruh pertama tahun lalu, Blu mencatat pertumbuhan laba signifikan, naik 723,56% yoy dari Rp4,79 miliar menjadi Rp38,47 miliar, didukung oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 82,87% menjadi Rp437,87 miliar.

Saat ini, proses untuk melaksanakan penawaran saham perdana (IPO) masih dalam tahap pembahasan internal.

8. PT Fore Kopi Indonesia

Fore Coffee, startup kopi lokal Indonesia, membuka peluang untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

CEO Fore Coffee, Vico Lomar, menjelaskan bahwa IPO menjadi salah satu opsi strategis perusahaan dalam menggalang dana. Namun, ia menekankan bahwa rencana tersebut masih bersifat jangka panjang dan belum direncanakan dalam waktu dekat.

9. PT Pupuk Kalimantan Timur

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) tengah menjalankan pembangunan pabrik pupuk baru di Kawasan industri Fakfak, Papua Barat. Untuk menggenjot proses pembangunan itu, Pupuk Kaltim membuka berbagai opsi pendanaan, termasuk di antaranya penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan, IPO menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan, namnun hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan pelaksanaannya. Meski begitu, pihaknya menyatakan kesiapannya.

10. PT Pertamina International Shipping

PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2025 atau awal 2026. IPO ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.

Alasan IPO Memperbesar pendapatan perusahaan, Mengejar target pertumbuhan pendapatan 11% per tahun, Memperkuat posisi bisnis. 

Posting Komentar untuk "Rumor IPO Besar di 2025, Calon IPO Multibagger? Buy or Bye?"